Saldo Nasabah Mendadak Hilang di Bank Jambi Cabang Kerinci

KERINCI, JAMBI - Saldo puluhan juta rupiah direkening nasabah (alm) Yasri warga Kerinci dinyatakan hilang di Bank Jambi Cabang Kerinci, hal ini terungkap ketika keluarga korban menyambangi Kantor Cabang Bank Jambi baru - baru ini yang beralamat di Batang Sangir, Kecamatan Kayu Aro, kabupaten Kerinci.

Informasi yang didapat, keteledoran ini berawal dari banyaknya calo-calo yang disebut vendor berkeliaran diwilayah Kerinci dan sekitarnya, namun anehnya pihak PT MAS selaku mitra kerja dari Bank Jambi dinilai tidak selektif dalam melakukan perekrutan, sehingga diyakini terdapat banyak oknum-oknum nakal didalamnya yang dengan sendirinya merusak citra Bank Jambi ditengah masyarakat.

Baca juga: Pelaku Berhasil diringkus, Ternyata Begini Kronologis Hilangnya Motor Warga Pancuran Tiga

Salah satunya seperti yang dialami keluarga (alm) Yasri, setelah mengajukan pinjaman dengan Bank Jambi 2019, hingga saat ini 2022, nasabah tidak pernah diberikan buku tabungan, dan setelah dikonfirmasi kepihak Bank, ternyata jumlah saldo direkening telah raib hingga kisaran Rp 64. 000, 000, 00-.

Mirisnya, ketika dikonfirmasi oleh wartawan, pimpinan Bank Jambi Kantor Cabang Pembantu di Kersik Tuo, seolah berlepas tangan dari masalah ini, dan mengaku tidak tahu menahu akan hal itu, karena baru saja menjabat dalam beberapa waktu terakhir.

Baca juga: Lasarus Minta Pemda Rutin Awasi Perlintasan Sebidang

Ditempat terpisah, Edia Satria selaku Direktur LSM Gasak menilai ini sebagai sebuah ketidak wajaran yang disengaja, kok bisa-bisanya pihak bank melakukan pencairan tanpa diketahui oleh nasabah. Bahkan hari penelusuran media ini ternyata, kejadian serupa banyak dialami nasabah di Kerinci dan Sungai Penuh.

"Bersama sejumlah lembaga kontrol sosial lainnya, kami berencana mengadakan aksi unjuk rasa secara damai di kantor pusat Bank Jambi, menuntut pemutusan kerjasama dengan PT. MAS, serta mengevaluasi kembali kinerja para pejabat teras Bank Jambi Cabang Kerinci. Sebab kuat dugaan dalam masalah ini terdapat indikasi keterlibatan orang dalam, sehingga para pelaku bisa dengan mulus melancarkan aksinya" ujarnya.(*/sony)

Baca juga: SMSI Dorong Pemerintah Tingkatkan Keamanan Data dari Serangan Siber